Grand Central Terminal adalah lebih dari sekadar stasiun kereta api; ia adalah ikon arsitektur Beaux-Arts, pusat transportasi vital, dan salah satu landmark paling dicintai di New York City. Terletak di jantung Midtown Manhattan, terminal ini menyambut ratusan ribu komuter dan wisatawan setiap hari, menjadi gerbang yang megah menuju kota yang tak pernah tidur. Dengan sejarahnya yang kaya, detail arsitektur yang menakjubkan, dan perannya yang tak tergantikan dalam kehidupan kota, Grand Central Terminal adalah bukti kejeniusan rekayasa dan semangat abadi New York.
Grand Central Terminal adalah kompleks stasiun kereta api komuter yang sangat besar, melayani jalur Metro-North Railroad menuju pinggiran kota New York dan Connecticut. Meskipun sering disalahartikan sebagai “Grand Central Station,” yang merujuk pada kantor pos dan stasiun kereta bawah tanah di dekatnya, Grand Central Terminal adalah terminal akhir — artinya semua jalur kereta api berakhir di sini, tidak ada yang melintasinya.
BACA JUGA: SCOTTISH EXHIBITION AND CONFERENCE CENTRE (SECC): PUSAT KONVENSI TERKEMUKA DI SKOTLANDIA
Terminal ini terkenal dengan Main Concourse-nya yang luas dan mengagumkan, sebuah aula besar dengan langit-langit setinggi 125 kaki (sekitar 38 meter) yang dihiasi mural langit-langit bergambar rasi bintang Mediterania. Mural ini, meskipun terkenal “terbalik” (menampilkan langit dari sudut pandang Tuhan), tetap menjadi daya tarik visual yang memukau. Di tengah Main Concourse terdapat jam opal empat sisi yang ikonik di atas bilik informasi, sebuah titik pertemuan populer yang diperkirakan bernilai jutaan dolar.
Selain fungsi utamanya sebagai hub transportasi, Grand Central Terminal juga merupakan tujuan tersendiri. Di dalamnya terdapat lebih dari 70 pilihan tempat makan dan belanja, mulai dari toko-toko mewah hingga restoran kasual dan terkenal seperti Oyster Bar. Struktur terminal dirancang dengan sangat cerdik, menampilkan jalan landai dan terowongan yang mulus untuk memfasilitasi aliran penumpang, serta detail arsitektur rumit seperti pahatan, ukiran, dan motif daun ek serta biji ek (simbol keluarga Vanderbilt yang mendanai pembangunannya).
Sejarah
Sejarah Grand Central Terminal adalah kisah tentang evolusi dan ketahanan. Bangunan yang ada saat ini sebenarnya adalah versi ketiga dari stasiun kereta api di lokasi yang sama:
- Grand Central Depot (1871): Dibangun oleh Cornelius Vanderbilt, seorang baron kereta api, sebagai hub untuk beberapa jalur kereta api yang memasuki Manhattan.
- Grand Central Station (1900): Depot asli terbukti tidak cukup besar, sehingga dibongkar dan diganti dengan bangunan yang lebih besar, dikenal sebagai Grand Central Station.
- Grand Central Terminal (1913): Setelah serangkaian kecelakaan kereta api yang melibatkan lokomotif uap (yang menghasilkan asap tebal di terowongan bawah tanah), diputuskan untuk mengganti seluruh sistem dengan kereta listrik dan membangun terminal yang sepenuhnya baru. Konstruksi dimulai pada tahun 1903 dan terminal yang kita kenal sekarang dibuka secara resmi pada 2 Februari 1913. Ini adalah proyek rekayasa yang ambisius, dengan jalur kereta api yang sepenuhnya di bawah tanah, memungkinkan pengembangan properti di atasnya dan membentuk Midtown Manhattan yang kita lihat sekarang.
Pada tahun 1950-an dan 1970-an, Grand Central menghadapi ancaman pembongkaran karena menurunnya lalu lintas kereta api dan minat pengembang untuk membangun gedung pencakar langit di atasnya. Namun, upaya gigih dari para pelestari, termasuk Jacqueline Kennedy Onassis, berhasil menyelamatkan terminal ini. Pada tahun 1967, Grand Central Terminal ditetapkan sebagai New York City Landmark, dan pada tahun 1976, terdaftar di National Register of Historic Places, mengamankan masa depannya sebagai warisan arsitektur. Terminal ini kemudian menjalani restorasi besar-besaran pada tahun 1990-an yang mengembalikan kejayaannya.
Lokasi
Grand Central Terminal terletak di 89 E 42nd Street di Park Avenue, Midtown Manhattan, New York City, Amerika Serikat. Lokasinya sangat strategis, menjadi titik penghubung penting di pusat kota Manhattan.
Biaya Pembuatan
Pembangunan Grand Central Terminal yang megah dan berteknologi tinggi memakan waktu 10 tahun dan menelan biaya sekitar $80 juta pada masanya (setara dengan miliaran dolar saat ini). Biaya ini mencakup pembangunan struktur terminal itu sendiri, sistem jalur bawah tanah yang luas (44 peron dan 67 jalur di dua tingkat), serta berbagai inovasi rekayasa lainnya.
Fakta Menarik
- Pencurian Terencana Nazi: Selama Perang Dunia II, ada rencana oleh agen Nazi untuk meledakkan Grand Central Terminal sebagai bagian dari upaya sabotase. Untungnya, rencana ini berhasil digagalkan.
- Ruangan Rahasia M42: Di bawah terminal terdapat ruangan rahasia bernama “M42” yang berisi peralatan konverter listrik vital. Pada masa perang, tempat ini sangat dijaga ketat karena kerusakannya bisa melumpuhkan seluruh sistem kereta api di Pantai Timur AS.
- Whispering Gallery: Di dekat Oyster Bar di Dining Concourse, terdapat “Whispering Gallery” (Galeri Berbisik). Berkat desain kubahnya, dua orang yang berdiri di sudut diagonal yang berlawanan dapat saling mendengar bisikan satu sama lain dengan jelas, meskipun ada keramaian.
- Langit-langit Terbalik: Mural langit-langit Main Concourse menampilkan rasi bintang dari sudut pandang yang “terbalik” atau “Ilahi” (dari atas ke bawah, bukan dari Bumi ke atas). Ini adalah kesalahan yang disadari setelah pembukaan tetapi tidak pernah diperbaiki.
- Lapang Tenis Rahasia: Ada lapangan tenis di lantai atas terminal, yang dulunya merupakan kantor CBS TV Studio dan bahkan klub ski dalam ruangan. Donald Trump pernah menjadi pemilik lapangan tenis ini.
- Track 61: Ada jalur kereta api rahasia, Track 61, yang konon terhubung langsung ke sebuah lift menuju Waldorf Astoria Hotel, digunakan oleh VIP, termasuk Presiden Franklin D. Roosevelt.
- Oak and Acorn Motif: Motif daun ek dan biji ek yang tersebar di seluruh terminal adalah simbol keluarga Vanderbilt, yang moto mereka adalah “From an acorn, a mighty oak shall grow” (Dari biji ek, pohon ek yang perkasa akan tumbuh).
BACA JUGA: DENVER INTERNATIONAL AIRPORT: GERBANG UDARA TERBESAR DI AMERIKA SERIKAT
Grand Central Terminal adalah sebuah keajaiban arsitektur dan rekayasa yang telah bertahan dari berbagai tantangan dan terus menjadi salah satu landmark paling penting di New York City. Lebih dari sekadar stasiun kereta, ia adalah kapsul waktu yang menceritakan kisah pertumbuhan kota, inovasi teknologi, dan kekuatan pelestarian sejarah. Dengan kemegahannya yang abadi, detail-detail tersembunyi yang menarik, dan perannya yang tak lekang oleh waktu sebagai pusat kehidupan kota, Grand Central Terminal tetap menjadi tujuan yang wajib dikunjungi dan sebuah simbol semangat New York yang tak tergoyahkan.
Sukses Indo Perkasa Abadi – Jual Pipa Besi Surabaya
Sukses Indo Perkasa Abadi merupakan Distributor surabaya serta berbagai macam produk lainnya dengan kualitas terbaik. Perusahaan kami siap melayani penjualan besi dan baja ke seluruh wilayah Surabaya dan wilayah Jawa Timur. Tidak hanya itu, kami juga melayani penjualan dan pengiriman besi ke seluruh wilayah Indonesia.
Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, silakan hubungi WA atau telepon Admin suksesindoperkasa.com. kamu akan mendapatkan layanan konsultasi gratis terkait pemilihan produk kawat yang sesuai dengan kebutuhan. Dapatkan harga terbaik untuk pemesanan berbagai jenis besi eceran maupun grosir!
