TEMPAT WISATA BERSEJARAH – Dari zaman prasejarah hingga era modern, banyak bangunan megah telah dibangun di negeri ini, yang mencerminkan keindahan seni dan budayanya. Kombinasi unsur-unsur tradisional dan modern membuat tempat-tempat ini sangat menarik untuk dikunjungi. Salah satu keindahan yang dimiliki oleh Indonesia adalah mempunyai banyak sekali bangunan bersejarah dengan gaya desain arsitekturnya yang berbeda-beda. Setiap bangunan bersejarah dibuat dengan tatanan arsitektur yang mengagumkan berdasarkan nilai historisnya.
Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya, sejarah dan seni arsitektur. Bangsa Indonesia adalah negara yang sangat beruntung. Selain karena memiliki kekayaan alam yang tinggi, negari ini juga memiliki perjalanan sejarah yang panjang.Selain menjadi rumah bagi banyak tujuan wisata terkenal, mulai dari pantai dan pegunungan yang megah hingga kota yang ramai dan pusat budaya yang semarak, Indonesia juga memiliki warisan arsitektur.
Berikut beberapa tempat wisata :
Candi Borobudur
Borobudur adalah sebuah candi Buddha yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Candi ini terletak kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang, 86 km di sebelah barat Surakarta, dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta. Candi dengan banyak stupa ini didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi pada masa pemerintahan wangsa Syailendra. Borobudur adalah candi atau kuil Buddha terbesar di dunia,sekaligus salah satu monumen Buddha terbesar di dunia.
Monumen ini terdiri atas enam teras berbentuk bujur sangkar yang di atasnya terdapat tiga pelataran melingkar, pada dindingnya dihiasi dengan 2.672 panel relief dan aslinya terdapat 504 arca Buddha. Borobudur memiliki koleksi relief Buddha terlengkap dan terbanyak di dunia. Stupa utama terbesar teletak di tengah sekaligus memahkotai bangunan ini, dikelilingi oleh tiga barisan melingkar 72 stupa berlubang yang di dalamnya terdapat arca Buddha tengah duduk bersila dalam posisi teratai sempurna dengan mudra (sikap tangan) Dharmachakra mudra (memutar roda dharma).
Borobudur kini masih digunakan sebagai tempat ziarah keagamaan; tiap tahun umat Buddha yang datang dari seluruh Indonesia dan mancanegara berkumpul di Borobudur untuk memperingati Trisuci Waisak. Terkait kepariwisataan, Borobudur adalah objek wisata tunggal di Indonesia yang paling banyak dikunjungi wisatawan.
Lawang Sewu
Lawang Sewu artinya Seribu Pintu) adalah bangunan perkantoran yang terletak di seberang Tugu Muda, Kota Semarang, Jawa Tengah, Indonesia, yang dibangun sebagai kantor pusat Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS). Bangunan ini berstatus sebagai aset Kereta Api Indonesia (KAI) karena merupakan buah dari perebutan NIS oleh Djawatan Kereta Api Republik Indonesia (DKARI) pada masa Perang Kemerdekaan. Saat ini bangunan tersebut dijadikan sebagai museum dan galeri sejarah perkeretaapian oleh Unit Pusat Pelestarian dan Desain Arsitektur dan KAI Wisata.
Lawang Sewu diarsiteki oleh Cosman Citroen, dari firma yang dibentuk arsitek senior J. F. Klinkhamer dan B. J. Ouëndag. Bangunan ini dirancang dalam Gaya Hindia Baru, istilah yang diterima secara akademis untuk Rasionalisme Belanda di Hindia. Mirip dengan Rasionalisme Belanda, gaya adalah hasil dari upaya untuk mengembangkan solusi baru untuk mengintegrasikan preseden tradisional (klasisisme) dengan kemungkinan teknologi baru. Ini dapat digambarkan sebagai gaya transisi antara Tradisionalis dan Modernis serta dipengaruhi oleh desain Berlage
Konstruksi dimulai pada tahun 1904 dengan bangunan A yang selesai pada tahun 1907.Sisanya rampung pada tahun 1919.Awalnya digunakan oleh Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij, perusahaan kereta api pertama di Hindia Belanda.
Kelenteng Sam Po Kong
Kelenteng Gedung Kuno Sam Poo Kong yaitu bekas tempat persinggahan dan pendaratan pertama seorang Laksamana Tiongkok beragama Islam yang bernama Zheng He/Cheng Ho, yang juga dikenal dengan nama Sam Poo (三保). Tidak semua anak buah kapal beragama Islam. Kompleks Sam Poo Kong berada di daerah Simongan, sebelah barat daya Kota Semarang. Tanda yang menunjukan sebagai bekas petilasan yang berciri keislaman dengan ditemukannya tulisan berbunyi “Marilah kita mengheningkan cipta dengan mendengarkan bacaan Al Qur’an”.
Menurut cerita, Laksamana Cheng Ho sedang berlayar melewati Laut Jawa, namun saat melintasi Laut Jawa, banyak awak kapalnya yang jatuh sakit, kemudian ia memerintahkan untuk membuang sauh. Kemudian, kapalnya merapat ke Pantai Utara Semarang untuk berlindung di sebuah gua dan mendirikan sebuah masjid di tepi pantai yang sekarang telah berubah fungsi menjadi kelenteng. Bangunan tersebut sekarang terletak di tengah kota Semarang karena Pantai Utara Jawa yang selalu mengalami proses pendangkalan. Hal ini menyebabkan adanya proses sedimentasi sehingga lambat laun, daratan Pulau Jawa makin bertambah luas ke arah utara.
Konon, setelah Cheng Ho meninggalkan tempat tersebut karena ia harus melanjutkan pelayarannya, banyak awak kapalnya yang tinggal di desa Simongan dan menikah dengan penduduk setempat. Mereka bersawah dan berladang di tempat itu. Cheng Ho memberikan pelajaran bercocok-tanam serta menyebarkan ajaran-ajaran Islam. Bahkan, di kelenteng ini juga terdapat makam seorang juru mudi dari Kapal Laksamana Cheng Ho.
Masjid Istiqlal
Istiqlal adalah sebuah masjid nasional yang berada di kota Jakarta Pusat, Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Indonesia. Masjid ini menjadi masjid terbesar di Asia Tenggara dan masjid terbesar keenam di dunia dalam hal kapasitas jamaah. Dibangun untuk memperingati kemerdekaan Indonesia, masjid nasional Indonesia ini diberi nama “Istiqlal”, kata bahasa Arab untuk “kemerdekaan”. Masjid ini dibuka untuk umum pada tanggal 22 Februari 1978. Di dalam Jakarta, masjid ini terletak di sebelah Istana Merdeka dan Gereja Katedral Jakarta (Katolik) dan juga Gereja Immanuel (Reformed)
Pembangunan masjid ini diprakarsai oleh Presiden Republik Indonesia saat itu, Soekarno dan peletakan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan masjid ini juga dilakukan oleh Soekarno–presiden pertama Indonesia–pada tanggal 24 Agustus 1961. Kemudian proyek masjid ini diarsiteki oleh Friedrich Silaban, anak dari pendeta Lutheran yang berasal dari Huria Kristen Batak Protestan. Desain masjid ini mengusungkan tema “Ketuhanan”.
Masjid ini memiliki gaya arsitektur formalisme baru dan internasional; dengan dinding dan lantai berlapis marmer, dihiasi ornamen geometrik dari baja antikarat. Bangunan utama masjid ini terdiri dari lima lantai dan satu lantai dasar. Bangunan utama itu dimahkotai satu kubah besar berdiameter 45 meter yang ditopang 12 tiang besar. Minaret tunggal setinggi total 96,66 meter menjulang di sudut selatan selasar masjid. Masjid ini mampu menampung lebih dari 200.000 Jemaah
Gereja Katedral
Gereja Katedral Jakarta, atau bernama resmi Gereja Santa Maria Diangkat ke Surga (Belanda: De Kerk van Onze Lieve Vrouwe ten Hemelopneming; bahasa Inggris: The Church of Our Lady of the Assumption) adalah sebuah gereja katedral Katolik di Jakarta Pusat, Jakarta, ibu kota Indonesia. Gedung gereja ini diresmikan pada 1901 dan dibangun dengan arsitektur neo-gotik dari Eropa, yakni arsitektur yang sangat lazim digunakan untuk membangun gedung gereja beberapa abad yang lalu.
Gereja yang sekarang ini dirancang dan dimulai oleh Pastor Antonius Dijkmans dan peletakan batu pertamanya dilakukan oleh Pro-vikaris, Carolus Wenneker. Pekerjaan ini kemudian dilanjutkan oleh Cuypers-Hulswit ketika Dijkmans tidak bisa melanjutkannya, dan kemudian diresmikan dan diberkati pada 21 April 1901 oleh Mgr. Edmundus Sybradus Luypen, S.J., Vikaris Apostolik Jakarta.
Arsitektur gereja dibuat dengan gaya neo-gotik. Denah dengan bangunan berbentuk salib dengan panjang 60 meter dan lebar 20 meter. Pada kedua belah terdapat balkon selebar 5 meter dengan ketinggian 7 meter. Konstruksi bangunan ini dikerjakan oleh seorang tukang batu dari Kwongfu, Tiongkok. konstruksi bangunan ini terdiri dari batu bata tebal yang diberi plester dan berpola seperti susunan batu alam. Dinding batu bata ini menunjang kuda-kuda kayu jati yang terbentang selebar bangunan. Ada 3 menara di Gereja Katedral, yaitu: Menara Benteng Daud, Menara Gading dan Menara Angelus Dei. Menara ini dibuat dari besi. Bagian bawah didatangkan dari Nederland dan bagian atas dibuat di bengkel Willhelmina, Batavia.
Sukses Indo Perkasa Abadi – Distributor Besi Dan Baja Terlengkap
Sukses Indo Perkasa Abadi merupakan distributor kawat bronjong serta berbagai macam produk kawat lainnya dengan kualitas terbaik. Perusahaan kami siap melayani penjualan besi dan baja ke seluruh wilayah Surabaya dan wilayah Jawa Timur. Tidak hanya itu, kami juga melayani penjualan dan pengiriman besi ke seluruh wilayah Indonesia.
Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, silakan hubungi WA atau telepon Admin suksesindoperkasa.com. kamu akan mendapatkan layanan konsultasi gratis terkait pemilihan produk kawat yang sesuai dengan kebutuhan. Dapatkan harga terbaik untuk pemesanan berbagai jenis besi eceran maupun grosir!